Teori-teori utama mengenai sebab-sebab konflik adalah:
Teori Hubungan Masyarakat
Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi
yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan di antara kelompok yang
berbeda dalam suatu masyarakat.
Solusi: Meningkatkan komunikasi dan saling
pengertian antara kelompok yang mengalami konflik, serta mengusahakan toleransi
dan agar masyarakat lebih bisa saling menerima keragaman yang ada di dalamnya.
Teori Kebutuhan
Manusia
Menganggap bahwa konflik yang berakar disebabkan oleh
kebutuhan dasar manusia (fisik, mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau
dihalangi. Hal yang sering menjadi inti pembicaraan adalah keamanan, identitas,
pengakuan, partisipasi, dan otonomi.
Solusi:
Mengidentifikasi dan mengupayakan bersama kebutuhan mereka yang tidak
terpenuhi, serta menghasilkan pilihan-pilihan untuk memenuhi kebutuhan
itu.
Teori Negosiasi
Prinsip
Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi
yang tidak selaras dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak
yang mengalami konflik.
Solusi: Membantu
pihak yang berkonflik untuk memisahkan perasaan pribadi dengan berbagai masalah
dan isu dan memampukan mereka untuk melakukan negosiasi berdasarkan kepentingan
mereka dari posisi tertentu yang sudah tetap. Kemudian melancarkan proses
kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.
Teori
Identitas
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh identitas yang
terancam, yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan di masa
lalu yang tidak diselesaikan.
Solusi: Melalui
fasilitas lokakarya dan dialog antara pihak-pihak yang mengalami konflik,
sehingga dapat mengidentifikasi ancaman dan ketakutan di antara pihak tersebut
dan membangun empati dan rekonsiliasi di antara mereka.
Teori Kesalahpahaman
Antar Budaya
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh ketidakcocokan
dalam cara-cara komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda.
Solusi: Menambah
pengetahuan kepada pihak yang berkonflik mengenai budaya pihak lain, mengurangi
streotip negatif yang mereka miliki tentang pihak lain, meningkatkan
keefektifan komunikasi antar budaya.
Teori
Transformasi Konflik
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh
masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah
sosial, budaya dan ekonomi.
Solusi: Mengubah
struktur dan kerangka kerja yang menyebabkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan
termasuk kesenjangan ekonomi, meningkatkan jalinan hubungan dan sikap jangka
panjang di antara pihak yang berkonflik, mengembangkan proses dan sistem untuk
mempromosikan pemberdayaan, keadilan, perdamaian, pengampunan, rekonsiliasi,
pengakuan.
Rangkuman yayat adang sujana, S.Sos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar